Sekitar 600 ekor kucing berhasil diselamatkan ketika hendak dijual secara ilegal untuk diambil daging dan bulunya. Kamis lalu (28/11/2013) sebuah truk yang mengangkut kucing-kucing tersebut berhasil dihentikan oleh orang-orang yang peduli dengan binatang di salah satu jalan di Putuo, Shanghai, China.
Uniknya, Polisi China tidak banyak bertindak dari aksi ini. Justru beberapa kelompok penyelamat binatang yang dikumpulkan via Weibo (jejaring sosial China) yang lebih banyak bertindak. Mulai dari menghentikan truk hingga memindahkan kucing-kucing dari truk.
Memang polisi juga dipanggil ke tempat kejadian, tetapi menurut laporan, mereka terkesan hanya menonton. Sementara itu seorang pria yang mengemudikan truk tersebut tidak diketahui nasibnya. Namun sepertinya pria tersebut tidak bisa dijerat hukum, karena kekejaman terhadap binatang sepertinya masih belum dianggap sebagai tindak kejahatan di China.
Terdapat 32 kandang kayu yang berisi kucing di dalam truk tersebut. Satu kandang berisi sekitar 19 ekor kucing. Empat kandang diambil oleh ThinkAdoption and PPAR, 14 kandang diadopsi secara spontan oleh beberapa orang secara langsung, sementara para sukarelawan mengambil 14 kandang dan mengirimkan kucing-kucing tersebut ke 10 tempat penyayang kucing yang berbeda.
ThinkAdoption and PPAR, membawa 70 ekor kucing ke beberapa rumah sakit yang berbeda untuk dicek kondisi kesehatannya, dilakukan perawatan, dan dikebiri. Kemungkinan besar, kucing-kucing tersebut nantinya akan dicarikan orang yang mau mengadopsinya.
Di China sendiri kejadian semacam ini sudah sering terjadi. Menurut laporan Toronto Star, sekitar 2 juta kucing dan anjing dibantai di China setiap tahunnya untuk diambil daging dan bulunya. Daging dan bulu kucing serta anjing tersebut tidak hanya dikonsumsi oleh penduduk lokal saja, melainkan juga diekspor. Diketahui, 60 persen bulu yang diperjualbelikan di Kanada berasal dari China.
Referensi : digital journal